Guruku
Guru adalah sosok pengganti orang tua di sekolah. Beliau adalah rumah kedua yang dapat ditempati bercerita. Dan kali ini saya yang akan bercerita.
Kimia, siapa sih yang tidak mengenal kimia? Kimia mungkin menjadi salah satu mata pelajaran yang begitu sulit dan tak banyak yang membenci pelajaran itu tapi ada juga sih yang suka sama mapel itu.
Diantara banyaknya guru kimia, saya ingin semua orang tahu, bahwa di SMAN 2 GOWA ada sosok guru kimia yang telah menemani Saya dan teman teman selama 2 tahun, nama panggilan beliau adalah ibu Nursiah. Ibu Nursiah ialah salah satu dari banyaknya guru yang Saya kenal.
Ibu Nursiah adalah seorang guru kimia yang telah mengajar kelas Saya selama 2 tahun. Selama 2 tahun ini, yang awalnya Saya tidak begitu menyukai mata pelajaran kimia karena menurut Saya sulit. Tetapi, ibu Nursiah tidak menyerah dalam mengajar siswa siswinya, entah karena tau bahwa kimia menjadi mata pelajaran yang sulit bagi beberapa siswa atau tidak. Beliau selalu berusaha membantu kami dengan menjelaskan materi materi yang begitu sulit atau kompleks menjadi sangat sederhana dan jelas.
Yah, walaupun masih banyak yang kurang mengerti dengan penjelasannya tapi ibu Nursiah selalu bersabar dan tidak pernah menyerah walaupun harus menjelaskan satu materi itu berulang kali.
Ibu Nursiah adalah guru yang penyabar dan baik. Diantara guru yang penyabar dan baik, Saya memilih ibu Nursiah karena Saya menyukai cara beliau mengajar. Beliau memiliki beragam cara unik untuk membuat kimia terlihat menarik, tapi yang paling kusuka adalah saat mencatat, catatannya tidak banyak dan memberatkan. Pokoknya paling best deh!! Jujur saja,mungkin ibu Nursiah adalah salah satu contoh nyata dari banyaknya guru yang berdedikasi dan berkomitmen yang terhadap pekerjaannya.
Nah, sekarang sudah memasuki tahun kedua ibu Nursia mengajar kami, selama ini beliau bukan hanya mengajarkan teoritis tetapi juga berusaha memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk bereksperimen dan penelitian. Beliau selama ini sangat sabar dalam menghadapi kami, beliau membuktikan bahwa dalam mengajar tidak hanya mengajarkan teori, menjelaskan atau sekadar melakukan praktikum tetapi harus memiliki kesabaran dan juga kepedulian kepada siswa siswinya.
Saya sangat menghargai kesabaran dan kepedulian dari ibu Nursiah selama beliau mengajar di kelas kami. Ibu Nursiah sangat peduli dengan kemajuan kami bukan hanya pada masa putih abu abu tetapi, juga dimasa yang akan datang.
Karena ibu Nursiah, yang awalnya saya tidak menyukai kimia kini Saya menyukainya. Entar karena penjelasan atau praktikum yang menarik membuat saya menyukai kimia, mungkin juga ibu Nursiah berhasil membuat sebagian siswa seperti Saya yang awalnya tidak begitu menyukai kimia menjadi menyukainya. Dengan cara mengajar beliau membuat Saya merasa yang awalnya bahwa kimia itu sulit dan materinya berat menjadi, wah ternyata kimia tidak begitu sulit.
Saya tau bahwa menjadi guru bukanlah perkara mudah, pasti pernah ada susah senangnya. Dalam mempelajari kimia pun begitu, pasti ada susah senangnya seperti dihantam rumus yang kompleks atau praktikum penurunan titik beku, yah semua ada susah senangnya. Berkat ibu Nursiah, rumus yang kompleks dan susah dimengerti asal usulnya menjadi kayak, owh ternyata seperti itu. Yah walaupun awalnya apa ini, dari mana datangnya ini, kok bisa muncul ini. Keluhan itu berubah menjadi owh begitu. Kadang Saya heran, kalau ada contoh soal yang menurut Saya susah tapi cara mengerjakannya mudah. Hal ini lah yang membuat Saya menyukai kimia.
Terima kasih ibu Nursiah dan pejuang pendidikan tanpa kalian mungkin kami tidak akan bisa apa apa.
Komentar
Posting Komentar